Selasa, 19 Januari 2016

PUISI: AIR MATA ( TEMAN SEJATI ); by JASMIKO



AIR MATA ( TEMAN SEJATI )
Dalam gelap mereka menemani mu
Kasih sayang pun mengalir
Saat langit mampu kau raih
Tenggelam mu mengundangnya
Terbang mu membuatnya bahagia

Dia kan selalu indah
Selama gunung masih membatu
Lautan masih berombak
Dan angin masih menyejukkan
Dialah teman sejati
Teman yang selalu ada
Selama langit masih di atas
Dan para Malaikat tidak berjasad
Haruskah kau lupakan ?
Pasir – pasir yang lembut
Tidakkah kau sadari ?
Apa tugas angin
Harus kah kau sesali ?
Jika bumi berada di atas

Air mata selalu hadir di waktu kita sedih, itulah yang di maksud dengan kata “ Dalam gelap mereka menemani mu “ pada baris pertama bait pertama.
Selanjutnya, baris dua dan ketiga mempunyai maksud, dia juga akan hadir di kala kamu semua senang ( terharu ). Di kala kamu sedih, kesedihan mu itulah yang membuatnya datang, dan sebaliknya.
Dalam puisi tersebut, air mata dapat di artikan sebagai teman. Teman kan selalu indah selama gunung masih membatu. maksudnya adalah, jika teman masih seperti gunung yang mengeras ( artinya masih mempunyai sifat yang suci ), maka teman itu benar – benar teman yang baik untuk kita. Seperti lautan yang berombak, maksudnya adalah, jika lautan tidak berombak mungkin keadaan di laut akan tenang. Seorang sahabat sejati pasti akan selalu memberi semangat kepada diri anda. Dan, belum cukup sampai di sini, penjelasannya akan lebih detail lagi di bait yang ketiga. Teman juga dapat di artikan sebagai angin, teman akan selalu membuat kita sejuk kalau benar – benar teman yang baik untuk kita.
Secara umum, bait yang ketiga ini menjelaskan tentang sahabat yang baik untuk kita. Di bait kedua tadi di jelaskan, bahwa sahabat yang baik akan selalu memberi dukungan atau support. Tapi, dia yang baik itu seperti langit yang benar – benar masih di atas. Langit selama ini masih di atas, jadi kalau langit berada di bawah, melambangkan bahwa dia itu bukan oran yang baik untuk kita. Dan kata “ malaikat tidak berjasad “ secara umum juga sama maksudnya.
Bait yang terakhir atau bait yang ke empat ini merupakan sebuah pertanyaan bagi kita. Apakah kita akan melupakan pasir – pasir yang lembut ? maksud dari kata yang saya buat itu adalah, apakah kita akan melupakan sahabat – sahabat kita yang baik hatinya, karena pasir itu pasti lembut.
Dan baris yang terakhir pada bait yang keempat yaitu, apakah kita harus menyesali jika bumi berpindah ke atas ? sama artinya dengan, apakah kita akan menyesali jika telah ada salah satu dari teman kita yang berkhianat. Karena qudrot bumi adalah bertempat di bawah.

1 komentar:

  1. sip,

    kunjungi juga blog saya http://berkasastra.blogspot.co.id/

    BalasHapus